Friday, May 22, 2009

Siapa Pemilik Tanah Warisan ini?

Indera pendengaran saya jauh lebih cepat mengenal karya SH Mintardja “Nagasasra dan Sabuk Inten” ketimbang indera penglihatan saya (dalam hal membaca). Kisah heroic dengan setting cerita masuknya Islam ke tanah Jawa ini saya kenal pertama kali melalui sandiwara radio pada awal tahun 1980an. Kisah pergeseran kekuasaan dari Kesultanan Kudus ke Pajang dengan segala bumbu penyedapnya.


Pada masa-masa itu (1980an), sandiwara radio adalah salah satu hiburan favorite yang dapat menyatukan alam imajinasi antar keluarga, teman sekolah, teman sepermainan yang ada di kampung kami. (Fenomena semacam ini kembali muncul di masyarakat kita ketika demam Telenovela Maria Mercedes melanda Indonesia di awal tahun 1990an.)

Karena “kerinduan” yang dalam akan beberapa tokoh pada cerita itulah, maka saya niatkan untuk membaca ulang karya Kyai Mintardja ini (171 episode) dan katam pada akhir tahun 2000. Saya ingat betul tahunnya, lha wong pada saat itu saya lagi pening-pening nya ngerjain riset. Maka buku fiksi inilah salah satu teman pelarian saya kalau semua journal penelitian nggak ada yang masuk ke otak. Buthek!