Sunday, April 07, 2019

Musik dan Sampeyan

Saya tidak tahu apakah sampeyan dan saya sama dalam hal musik. Ternyata rhythm dan nada musik lebih dominan bagi saya ketimbang liriknya. Saya menyukai lagu lebih dulu karena alunan nada, bukan karena liriknya.

Tidak heran kalau beberapa lagu dari Queen saya suka karena kekuatan magic di bagian melody awalnya. Demikian juga Air Supply yang belakangan baru saya sadar kalau ternyata liriknya “saru”. 😧 Lagunya Bon Jovi, 🎼 It’s my life 🎼 akan membuat kepala saya manggut manggut. Atau lagunya Nidji yang berjudul “Biarlah”, pasti akan membuat saya ikut berjingkrak-jingkrak meski di dalam mobil.

Saya percaya bahwa tidak semua musik harus ada lirik. Musik adalah bahasa hati. Munculnya karena hati, dan diperuntukan juga untuk hati.  Seperti halnya semua perasaan tidak harus dikeluarkan dengan kata kata. Iya to?

Saya menyukai arransement musik yang satu ini sudah sejak lama. Iya... musik-nya. Bukan liriknya karena memang tidak ada liriknya. Saya nggak tahu dengan sampeyan. Wallohuallam. (Prahoro Nurtjahyo, 7 April 2019).