Thursday, December 14, 2006

Mantra Poligami

Berita tentang Poligami semakin merebak ke seluruh sendi-sendi masyarakat. Tidak lagi menjadi dominasi para Ibu saja, tetapi para Bapakpun masuk dalam diskusi yang semakin membingungkan karena ditabrak dari kiri dan kanan.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, berikut saya dapatkan Mantra Poligami dari mbah dukun kampung (milist) sebelah buat teman-teman yang ingin mencoba-coba. Kata mbah dukun, setiap orang (baik suami maupun istri) dapat mengamalkan Mantra ini. Akan lebih afdol kalau dibaca sehari 33 kali sambil minum air kembang. Kalau mencari air kembang susah, bisa juga pakai air teh…hanya saja khasiatnya kurang ampuh dan sedikit agak lama hasilnya. Tapi nggak apa..apa...... Silahkan mencoba mantra ini. Dijamin halal (kata si dukun) :-)






(Prahoro Nurtjahyo, Kamis, 14 December 2006)

Mantra Poligami
(buat suami)

Istriku,
Jika engkau bumi, akulah matahari
Aku menyinari kamu
Kamu mengharapkan aku
Ingatlah bahtera yg kita kayuh, begitu penuh riak gelombang
Aku tetap menyinari bumi, hingga kadang bumi pun silau
Lantas aku ingat satu hal
Bahwa Tuhan mencipta bukan hanya bumi,
ada planet lain yg juga mengharap aku sinari
Jadi..Relakanlah aku menyinari planet lain,
menebar sinarku
Menyampaikan faedah adanya aku,
karna sudah kodrati
dan Tuhan pun tak marah...


Mantra Poligami
(buat istri)

Suamiku,
Bila kau memang mentari, sang surya penebar cahaya
Aku rela kau berikan sinarmu
kepada segala planet yg pernah Tuhan ciptakan
karna mereka juga seperti aku butuh penyinaran
dan akupun juga tak akan merasa kurang dengan pencahayaanmu
AKAN TETAPIIIIIIII. .......
Bila kau hanya sejengkal lilin yg berkekuatan 5 watt,
jangan bermimpi menyinari planet lain!!!
Karena kamar kita yang kecil pun belum sanggup kau terangi
Bercerminlah pada kaca di sudut kamar kita,
di tengah remang-remang
Pencahayaanmu yang telah aku mengerti untuk tetap menguak mata
Coba liat siapa dirimu... MENTARI atau lilin?



(Seperti yang pernah ditulis oleh Ramad Canglae Daulay di milist its, tanggal 14 Desember 2006)

4 comments:

Anonymous said...

Ntar tak tanya ayahnya Athallah,Mentari,Lilin apa sebatang korek api ukuran 5cm?Tapi harapan daku dia adalah Lilin dan diriku adalah sumbunya,sehingga kami sama2 bisa menerangi yg lain,dan padam bersama2,insyaAllah. (eh tunggu dulu,Athallah jadi apanya ya?)

A B A N G said...

Wak Kenni ... aku rasa ayahnya Athallah itu bukan lilin, tapi lampu teplok yang pake minyak jelantah !!!, susah mati kena angin tapi kurang terang ... he ... he ...

A B A N G said...

Laki-laki itu (maaf) seperti anjing, dikasi makan keju tiap hari, ketemu tempe busuk di bak sampah disosor juga, jadi musti dikasi makan bervariasi, antara keju dan tempe, biar tahu syukur dan mensyukuri ... he ... he ...

Anonymous said...

mantap tenan cak.... mbak-ku neng New Hamshire sering tak kirimi tulisannye Njenengan lho...