Friday, February 17, 2012

Tiga Pesan Sebelum Saya Pulang


Kalaulah hari ini, saya memenuhi panggilan Illahi untuk kembali menghadapNya, maka ijinkanlah tulisan ini untuk tetap menemani sampeyan sepeninggal saya pergi. Seberapapun saya ngotot untuk ingin hidup lama bersama sampeyan semua, kalau batas akhir itu sudah ditentukan hari ini, yo wis nggak apa. This is it. This is the line we depart. Insha Alloh, we will meet again in the new chapter of next life.

Kalaulah hari ini, sampeyan melihat jasad saya yang berbujur kaku, maka dari sanalah saya titipkan anak-anak dan keluarga saya. Mereka akan belajar dari kehidupan mereka yang baru tanpa ditemani oleh seorang ayah. Mudah-mudahan perkiraan saya tidak terlalu jauh meleset karena keyakinan saya dengan sampeyan yang pasti akan menempatkan diri sebagai “ayah” bagi mereka.

Kalaulah hari ini, lembaran hidup saya di dunia ini harus berhenti, maka mohon maaf atas segala kesalahan karena ketajaman lidah dan pena ini yang telah megusik kalbu sampeyan. Karena saya yakin, sebelum pintu maaf dari sampeyan ini terbuka, besar kemungkinan Gusti Alloh pun masih belum ridlo membukakan pintu-Nya untuk saya. (Prahoro Nurtjahyo, Jumat, 17 February 2012).