Banjir memang tidak akan memandang status seseorang. Mereka datang dengan membawa bendera "keadilan yang sejati". Artinya, tidak peduli apakah laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, pintar atau kurang pintar, yang jelas ketika dia berucap Assalamu'Alaikum, maka tidak perlu menunggu ucapan wa'alaikumsalam sebagai responsenya untuk datang.
Perilaku manusia-lah yang membedakan bagaimana me-response datangnya Banjir ini. Dibawah ini adalah dua model perilaku masyarakat dalam meresponse banjir. Enjoy! (kiriman gambar dari mbak Anik Firdiyati, teman sekampung yang sekarang jadi Manager-nya MarthaTilaar)
(Prahoro Nurtjahyo, 16 February 2007)
Kalau yang ini di Grogol
Sementara yang ini di Georgetown
2 comments:
Klo yg versi Grogol komen-nya: innalillahi wa inna illaihi rojiun...klo yg versi Georgetown-nya walah......mas......ndak tau mo komen apa.....klo pertama kali terlihat boleh dong Subhanallah.....(bagusnya ciptaan Allah)...abis tu yah.....astaghfirullah....sapa sih yg iseng mem-poto-in?
Ha...ha... tadinya sudah ngantuk jadi melek lagi nih....
Post a Comment