Sejarah bukan hanya mencatat apa saja yang pernah dilakukan oleh anak Adam. Namun juga, melalui sejarah, anak Adam dapat belajar dan memprediksi apa yang akan terjadi untuk masa depannya. Saya selipkan tulisan di akhir bulan ini dengan dua pesan, pertama tentang kesaktian kaki dan yang kedua tentang kesaktian hati. Semoga melalui kaki dan hati ini, sampeyan dan saya dapat mencatat sejarah yang baik yang kelak akan dibaca oleh anak-cucu kita.
Pertama: Tentang Kaki
Kalau sampeyan merasa jago untuk dapat berdiri tidak bergeming, maka tantangan ini berlaku untuk sampeyan pada hari Jumat malam nanti di masjid kampung kami. Challenge ini berkaitan dengan apa yang sudah disampaikan oleh pak Kyai alias Imam Masjid kami bahwa khatamul Quran akan dilakukan pada malam itu.
![]() |
Masjid Kampung (Photo Courtesy of MAS Katy Center) |
Track record tahun-tahun sebelumnya sudah menunjukkan betapa galak si Imam dengan menggiring para makmum untuk mengikuti lantunan ayat suci dan ditambah dengan doa penutupnya. Kalau hanya bacaan surat dari Al-Quran-nya sih ok-ok saja, yang bikin keder para makmum adalah bacaan Qunut sekaligus doa khatamul Quran. Sudah tak terhitung berapa puluh makmum baik itu anak kecil yang akhirnya mewek (baca: menangis) maupun orang dewasa yang akhirnya memilih untuk sujud mendahului si Imam karena sudah tidak tahan lagi menunggu kapan bacaan doa-nya akan selesai. :-)