Thursday, October 15, 2009

Masyarakat Houston vs. Masyarakat Sumbar

Sampai sejauh mana informasi yang sampeyan ketahui dari akibat gempa yang terjadi di Sumatra Barat tanggal 30 Sep 2009 (magnitude 7.6)? Coba sampeyan bayangkan, ditengah kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi, masyarakat Sumatra Barat dihantam gempa yang sama keesokan harinya pada tanggal 1 Okt 2009 dengan kekuatan 6.2.

Memang benar, gempa bencana yang terjadi di Sumarta Barat tidak sebesar gaungnya dibandingkan dengan bencana Tsunami di Aceh 5 tahun lalu. Dan memang benar, jika hanya membandingkan jumlah angka yang meninggal dunia, tentunya angka ribuan korban jiwa di Sumatra Barat tidak ada apa-apanya dibandingkan ratusan ribu korban di Aceh.

Point saya bukan di angka statistik, tetapi pada ikatan emosional yang ada sebagai sesama anak bangsa. Again, point saya bukan pada tempat terjadinya bencana tetapi pada kenyataan bahwa apa yang saat ini menimpa saudara kita di tanah air, besar kemungkinan juga dapat menimpa kita di Houston dalam bentuk yang lain. Tidak ada kekuatan manusia yang dapat menghalangi kehendak-NYA. Iya to?



Berdasarkan data geologi dari USGS, sudah tak terbilang jumlah gempa yang menghajar pantai barat pulau ini dari tahun 1990 sampai 2009. Saking seringnya gempa, saudara kita yang bertempat tinggal di pulau ini sudah merasakan keakraban sehari-hari dengan segala macam getaran tanah ini.

Dan keakraban yang kebablasan terjadi tanggal 30 Sep 2009 ketika getaran yang “biasanya” dapat diabaikan oleh anak bani Adam, ternyata hukum alam ini telah membawanya pada goncangan yang berbeda. Maut adalah akibatnya. Hancurnya ratusan ribu rumah adalah responsenya.

Negara bagian Texas (khususnya Houston) tidak ada bedanya dengan pantai barat pulau Sumatra. Masih ingatkah ketika tahun 2005 Houston di sambar oleh Hurricane Rita? dan baru dua tahun yang lalu Hurricane Ike tidak mau ketinggalan untuk menyapu downtown Houston. Apakah Ike adalah Hurricane terakhir yang datang ke Houston? Sampeyan semua sudah tahu jawaban. Sudah siapkah sampeyan kalau hukum alam itu datang ke rumah sampeyan dan menjemput satu per satu isi keluarga sampeyan?

Janganlah bermimpi untuk mendapatkan pertolongan, jika pada kenyataannya kita tidak pernah menolong orang lain. Ini bukan lagi rahasia umum bahwa manusia diciptakan berbeda daerah, adat untuk saling mengenal satu dengan yang lain dalam kehidupan di dunia ini.

File terlampir dalam slide presentasi adalah data USGS tentang titik-titik gempa yang terekam Sejas tahun 1990 sampai 2009. Ada juga data yang terekan pada saat kejadian tanggal 30 Sep 2009. Beberapa photo paska gempa yang membuat menyentuh hati apalgi melihat korban akibat tanah longsir atau tertimbun bangunan.

Pada slide yang sama, terdapat 3 program yang saat ini sedang dikerjakan bersama-sama oleh masyarakat Indonesia di Houston. Ketiga program tersebut adalah
1. Pembangunan rumah sementara
2. Pembangunan sekolah sementara
3. Pembangunan fasilitas MCK

Untuk kegiatan pencarian dana, beberapa kegiatan yang akan kita lakukan adalah:
1. Bazaar penggalangan dana tanggal 17 Oktober 2009
2. Penggalangan dana melalui Masjid, Gereja dan tempat peribadatan lain.
3. Penggalangan dana melalui company di Houston
Kalau sampeyan ingin mensosialisasikan kegiatan ini ditempat lingkungan bekerja anda, kami sudah persiapkan proposal dan slide presentasinya. Untuk briefing dan informasi lebih detail, silahkan menghubungi bapak Rico Okvianto (okvianto@sbcglobal.net).

Semua dana yang terkumpul akan di “pool” melalui ISRANA (www.israna.org) yang kemudian akan kita realisasikan dengan 3 program diatas dengan empat local partner kita di Indonesia. Keempat local partner kita di Indonesia adalah:
1. PKPU
2. Keuskupan Agung Padang
3. Yayasan Nurani Dunia
4. DEPLU

Untuk sementara waktu, update informasi yang ada saat ini kita rekam pada blog dengan alamat situsnya sbb: http://www.indonesianrelief.blogspot.com/

Inilah langkah kecil, tabungan kecil, dan effort kecil untuk persiapan di masa depan yang sudah pasti akan datang. Kalau tidak kita mulai sekarang, kapan lagi? Kalau tidak kita yang memulai, siapa lagi? Kalau tidak dimuali dari Houston, dari mana lagi?

No comments: