Wednesday, March 04, 2015

Sampeyan dan Saya

Saya memulai tulisan ini dengan mengambil setting waktu di jaman Rosululloh SAW. Ada sahabat yang kepada-NYA, NabiAlloh memanjatkan 2 doa istimewa. Doa yang pertama, Rosul meminta agar semua mata panah yang melesat dari busur sahabat ini akan selalu tepat mengenai sasaran. Kemudian diteruskan dengan doa yang kedua, Rosul memohon kepada Alloh agar semua doa yang diminta oleh sahabat ini selalu dikabulkan. Luar biasa!

Begitulah adanya, kalau yang meminta adalah Rosul, maka sudah pasti tok cer,  mustajab dan granted dari Alloh.  Iya to? Siapa sahabat ini? Silahkan berburu di cerita nabawiyah. Kalau masih nggak ketemu juga quiz "siapa dia" ini, SMS saya cepetan karena akan keluar di QUIZ minggu depan... he... he... he...

-------------------------------------
Andaikan saja. Ini andaikan lho ya? Jangan di anggap serius :-) Andaikan yang dimintakan doa oleh Rosul itu adalah kita berdua (sampeyan dan saya). Dimana semua doa yang kita panjatkan, langsung akan dikabulkan oleh-NYA. Maka, sudah dapat dipastikan kalau setiap hari, kita berdua akan super sibuk. Dapat sampeyan bayangkan, rumah sampeyan dan saya akan banyak pengunjung yang datang dari seluruh penjuru desa dan kampung di dunia ini hanya untuk dimintakan doa kepada Alloh. Iya to?


Dari sekian banyak kemungkinan yang akan bertamu ke rumah sampeyan, pasti ada yang datang dengan membawa keluarganya yang sakit. Minta untuk dipanjatkan doa supaya cepat sembuh. Lha iya to...lha wong doanya ces pleng.

Mungkin diawal-awal, sampeyan akan diundang untuk doa selamatan sunat, doa penutup ulang tahun, doa perpisahan, atau doa kenaikan kelas. Tapi saya yakin, karena sudah terkenal doanya ampuh dan pasti dikabulkan oleh-NYA, makin lama audience-nya akan semakin lebih besar. Akan ada undangan untuk berdoa dengan sejuta umat di lapangan XXX dihadiri para artis ibukota dan politician.

Dari berandai-andai di atas, sepertinya akan bertambah ruwet status kehidupan sampeyan dan saya. Yang lebih saya takutkan lagi adalah kalau kita berdua ke kantor kelurahan untuk mengurus KTP, petugas di sana sudah langsung mengisi KTP untuk form  Status Pekerjaan: Jualan Doa. Lha modar sampeyan... :-)


-------------------------------------

Jangankan dibandingkan dengan Rosul (yang memang pilihan Alloh), lha wong dengan para Sahabat saja, makom keimanan kita ini sangat jauh dibawah levelnya. Sudah tahu begitu, masih juga kalau berdoa minta-nya yang macem-macem. Minta inilah, itulah.
Namun demikian, sampeyan tidak perlu kuatir. Saya selalu berkeyakinan bahwa doa itu pasti dikabulkan selama kita persistent dari segi frequensi dan ketulusan. "Ya Alloh... mengapa kok belum juga Kau berikan tanda-tanda Mu akan permintaan hambamu ini?" Yakin-lah, nanti Gusti Alloh akan grisihen (baca: teu tenang) dengan permintaan bawel macam hambanya ini. Akhirnya pasti dikabulkan juga. Kenapa? bukankah Dia itu Maha Pemurah.

Dengan keyakinan ini pula, di setiap malam saya selipkan doa hanya untuk sampeyan dan saya. Semoga Alloh ridlo dengan perseduluran di antara kita dan melanggengkan silaturahmi di antara kita. Dengan doa ini pula, saya ikat komitmen brotherhood ini  dengan jaminan bahwa hanya kenangan indah yang ingin saya tinggalkan untuk sampeyan semua, Insha AllohWallohualam (Prahoro Nurtjahyo, Houston menjelang Cold Blast, Maret 2015)

No comments: