Sama seperti halnya sampeyan semua, saya juga mempercayai bahwa doa adalah senjata yang paling ampuh untuk semua keadaan, terutama ketika kita dalam kondisi kesusahan. Manusiawi khan? Iya apa iya?
Dari sekian macam hakekat sebuah doa, saya lebih meyakini bahwa doa adalah bentuk komunikasi dua arah antara kita manusia dengan sang Khalik. Artinya, saya tidak hanya melihat sholat, wirid atau doa sebagai media satu arah saja dari kita manusia ke sang Pencipta. Jauh lebih dalam dari sekedar pengertian itu. Melalui komunikasi dua arah inilah, kita berkesempatan untuk “mendengar” suara Alloh melalui firman-Nya dan tanda-tanda dari-Nya di sekitar kita. Wallohulam.
Saya tidak allergy dengan yang namanya doa atau wirid. Tetapi melakukan doa yang super panjang, wirid yang berlembar-lembar, sholat yang lama bacaan suratnya, kalau dalam kehidupan nyata kita tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya ya sami mawon alias tidak ada artinya. Useless.