Friday, November 14, 2014

Sehat itu Mahal (Bagian 4)

Seperti halnya pada tulisan Bagian 1, maka Bagian 4 ini-pun saya tulis di hari Jumat juga. Tepatnya hari Jumat Pahing bulan Suro. Tidak ada maksud untuk mengkaitkannya dengan klenik, tapi hanya kebetulan saja bertepatan dengan hari baik Jumat dan bulan baik Suro alias Muharram.

Masih dengan tema yang sama Sehat itu Mahal, kita sering salah persepsi ketika mendengar kata DIET. Bagi saya, pengertian diet itu tidak sama artinya dengan tidak makan atau mengurangi makan. Yang seperti itu tidak tepat dan sudah terlanjur masuk sebagai pemahaman sebagian besar masyarakat kita. 


DIET menurut madzab yang saya anut adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan tubuh sesuai dengan porsinya. Misalnya, kalau di dalam tubuh ini sudah terlalu banyak kadar lemaknya, maka, in response, yang dimakan adalah yang less lemak. Iya to? Kalau terlalu banyak kandungan kadar gula darah-nya, maka yang harus dihindari adalah makanan yang men-support glukosa, salah satunya nasi. Dan seterusnya-dan seterusnya. Make sense?

Sampeyan mungkin dalam hati menyela juga, "ngapain sih kok repot amat. Ribet dengan urusan makanan. Harus ini, harus itu. Tidak boleh yang ini atau yang itu." 


Jawabannya saya sederhana saja. Sampeyan bisa saja complain, "semuanya datang dari Alloh dan akan kembali kepadaNya. Tidak ada hubungannya dengan makanan yang kita makan". Betul. Saya sependapat dengan sampeyan untuk yang satu itu. Bahwa kita semua akan mati dan kembali menghadapNYA, itu sudah pasti. Namun demikian, statistik menunjukan bahwa sebelum mati, umumnya, dimulai terlebih dahulu dengan tanda-tanda kematian. Salah satu tanda-tanda kematian itu adalah sakit yang dideritanya. Dan, salah satu potensial penyebab sakit adalah yang masuk ke dalam perut (baik yang sengaja atau tidak).

Nah... pertanyaan yang simple adalah "Bagaimana status tubuh sampeyan saat ini? Masih normal-kah? atau sudah perlu perhatiaan khusus?"

Untuk mengetahui kondisi up-to-date organ tubuh sampeyan, sangat direkomendasikan untuk melakukan Check-Up kesehatan atau Uji Lab sekali dalam setahun. Dengan demikian, sampeyan dapat mempersiapkan dengan baik nutrisi yang cocok untuk kebutuhan sampeyan sendiri. 

-----------------------

Seperti yang saya tulis sebelumnya (Bagian 1, 2 dan 3), by default, dalam kondisi normal kebutuhan energy tubuh sampeyan adalah sekitar 2000 kalori per hari. Dari kacamata nutrisi, jumlah kalori ini sebenarnya adalah gabungan dari 3 komponen besar, yaitu lemak/fat, karbohidrat, dan protein. Komposisinya kurang lebih adalah sekitar 600 kalori didapatkan dari lemak, sekitar 1200 kalori disupport dari karbohidrat dan sekitar 200 kalori dari protein. Kelebihan atau kekurangan dari salah satu komponen itu akan mempengaruhi tubuh kita.

Daging sapi seukuran Card Deck (Kartu untuk main Pokker atau Truf) itu sepadan dengan 200 kalori - cukup untuk kebutuhan protein sehari. Kalau sampeyan mengkonsumsi Steak sebesar 1 lbs, maka kalori yang sudah masuk ke dalam tubuh sampeyan adalah sekitar 850 kalori (grass fed) atau 1500 kalori (non-grass fed).

Nasi putih seukuran kurang lebih 500 gram, itu sepadan dengan 2000 kalori. Jadi, kalau sampeyan makan nasi thok sebanyak 3 kali sehari alias putihan tanpa lauk (tidak ada sambel, kerupuk atau ikan asin :-), maka bisa jadi sampeyan sudah mencapai total 2000 kalori hanya karena nasi. Sialnya, kita ini khan sudah kalap makan nasi (selalu tambah lagi dan lagi dan lagi) ketika sudah ada sambal dan lalapan. Apalagi kalau ada ikan goreng. Bubrah semua...he...he...he...

-------------------------

Nah, manusia ini khan selalu agresif dan sering konservative kalau sudah sudah urusan perut. Sehingga lupa bahwa yang namanya minuman atau buah-buahan juga merupakan penyumbang kalori yang besar. Memakan 1 lbs buah anggur itu identik dengan mengkonsumsi sekitar 300 kalori. Jadi kalori tidak hanya datang dari makanan atau snack saja. Makanya, kalau sudah "bermain" dengan satu mangkok Es Campur, misalnya, maka kebutuhan energi kita selama sehari sudah terpenuhi. It could be more than 2000 calories due to sugar, fruit and syrup (the main ingredient of Es Campur).  Edan khan?

Beruntung saya punya teman dekat yang sangat strict dalam memilah-milah makanan yang akan masuk ke perut. Karena sering berjalan bersama, saya selalu perhatikan jenis makanan dan quantity-nya. Jadi sekarang, saya banyak menyadap ilmu menghitung kalori ini dari beliau. Bagaimana dengan sampeyan? It is good to start and make our live in a healthy way. Wallohuallam (Prahoro Nurtjahyo, Jumat Pahing November 2014)

No comments: